Eradikasi Frambusia, Puskesmas Karanganyar l Sambangi Ponpes Darul Furqon
DEMAK – Masuknya Frambusia atau biasa disebut penyakit kulit ‘patek’ pada deret penyakit yang mendapat perhatian khusus Kementerian Kesehatan, menjadikan Eradikasi Frambusia wajib digiatkan di daerah. Terutama daerah-daerah endemis.
Resiko terburuk terjangkit dari penyakit ini menyebabkan penampilan fisik atau gangguan sosialisasi. Oleh sebab itu, Kementrian Kesehatan menaruh perhatian yang serius terhadap penyakit ini lantaran sifatnya yang menular menahun dan sering kambuh.
Sebagaimana disampaikan Programer Penyakit Frambusia Puskesmas Karanganyar l Ahmad Muhajir AMK, Frambusia merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema Pertenue. Selain itu Frambusia juga disebabkan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Contoh kurangnya PHBS tersebut seperti lingkungan tempat tinggal yang kumuh, hangat dan lembab. Termasuk jarang mandi, jarang berganti pakaian dan sejenisnya,” ujarnya, didampingi Promkes Puskesmas Karanganyar l Muhammad Hidayatullah SKM.
Khususnya di Kecamatan Karanganyar, sebanyak sembilan desa sudah dilakukan skrining Frambusia. Sasaran kegiatan pelajar sekolah dan para santri yang tinggal di pondok pesantren.
“Alhamdulillah saat dilakukan skrining di Pondok Pesantren Darul Furqon Des Wonorejo, 26 santrinya dinyatakan negatif. Harapannya kondisi sama terjadi di pondok-pondok pesantren lainnya sehingga tercipta Kabupaten Demak zero frambusia,” ujarnya bersemangat.
Mengenai kegiatan tersebut juga diperlukan peran serta dukungan dari berbagai lintas program diantaranya Kesling yang mana lingkungan adalah peran penting dalam upaya mencegah terjadinya penyakit Frambusia, dan Promkes dapat mendukung perubahan perilaku masyarakat dalam ber-perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). (MIK DKK)