PANTAU KONDISI BANJIR KARANGANYAR, DINKES LAKUKAN MONEV RUTIN CEK KONDISI KESEHATAN PENGUNGSI
DEMAK_ Musibah banjir yang melanda Karanganyar Demak masih belum ada titik terang, meskipun segala upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak sesuai tugas fungsi masing-masing. Pemda, stakeholder, Organisasi Perangkat Daerah, Organisasi Profesi semua bahu membahu bergerak mengulurkan aksi kemanusiaan dalam musibah ini. Hingga hari ini, Senin 12 Februari 2024, air yang menggenang lewat jalur pantura masih belum juga surut, bahkan merambah semakin luas hingga ke Gajah.
Keadaan ini semakin diperparah dengan masih tingginya curah hujan yang masih tinggi. Perekonomian lumpuh, masyarakat berbondong-bondong mengungsi ke titik-titik pengungsian yang ada. Di pengungsian yang serba minim fasilitas, baik MCK, ketersediaan air bersih, tempat tidur, kebutuhan pokok dll ini tentu menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi para pengungsi, terutama para lansia ibu hamil dan anak kecil serta masyarakat dengan komorbid penyakit tertentu.
Untuk mengantisipasi kejadian, terutama kesehatan pengungsi, Dinas Kesehatan yang dihadiri Bapak Tamsir dan Ibu Chataryna Sugiarti, di dampingi tim relawan secara kontinyu melakukan kegiatan monitoring di tempat-tempat pengungsian yang tersebar di beberapa titik yang ada. Seperti halnya titik pengungsian di Gajah dan ngaluran yang dilakukan kegiatan monitoring pagi ini.
Kegiatan yang berlangsung sejak awal bencana hingga hari ini, dan terus berlanjut hingga bencana dapat diatasi. Tenaga kesehatan dari medis maupun para medis pun diterjunkan dengan sistem shift. Hal ini dilakukan dengan tujuan kesehatan para pengungsi dapat terpantau dengan baik dan jika terjadi kagawatdaruratan dapat segera diatasi.
Dapat dilaporkan dari hasil pantauan, posko Gajah sebanyak 1.453 jiwa belum termasuk yang penduduk dan sekita. Diantara pengungsi tersebut terdapat 31 anak dan 257 lansia. Dan terdapat 11 orang yang pindah.
Secara umum hasil pantauan petugas dapat dilaporkan, beberapa pengungsi mengalami pusing kepala, batuk, pilek, mual, demam, penyakit kulit seperti gatal-gatal kudis kurap. Sedangkan kondisi kesehatan di pos kesehatan dapat dilaporkan, pertama pos kesehatan ngaluran dengan 19 pengunjung dengan diagnosa gatal-gatal, panas, batuk dan pilek. Ketersediaan obat relatif cukup, dengan jadual 24 jam pelayanan. Kedua pos kesehatan Balaidesa Bandungrejo yang direncanakan dipindahkan ke SD 3. Dikarenakan kondisi air yang terus mengalami kenaikan. Dan untuk saat ini tim medis telah berjaga di Balaidesa dan pustu dengan 24 jam pelayanan.
Mohammad Tamsir, S.ST, S.Kep. Ners Subkoor Manajemen Informasi Kesehatan mengatakan, ‘’Dengan monitoring, diharapkan kesehatan para pengungsi terjaga. Yang sehat diupayakan tetap sehat, dan jangan sampai jatuh sakit. Dan yang sakit segera diobati supaya tidak jatuh ke kondisi yang lebih buruk lagi.’’ Kondisi ini dapat diatasi dengan adanya petugas medis yang bertugas. Dengan monitoring, kondisi kesehatan pengungsi dapat dipantau dengan baik. Semoga bencana segera berlalu dan dan kondisi dapat pulih seperti sedia kala. Pungkas Kepala Dinas Kesehatan Bpk dr Ali Maimun, M.Kes (MIK_SDK Dinkes)