Pemkab Demak Komitmen Percepat Smart City
Pemerintah kabupaten Demak berkomitmen mewujudkan Smart City, yang merupkan program unggulan bupati yang salah satunya membangun kota cerdas berbasis IT. Bertempat di gedung graha Bina Praja komplek sekretariat, kamis (16/05/2019) dilaksanakan rapat koordinasi percepatan menuju Demak Smart city. Yang dihadiri Bupati, Sekda,para Asissten serta seluruh pimpinan OPD beserta Sekretaris dan para admin atau operator PPID se kab. Demak. Kepala dInas kominfo Kab. Demak dra.Endah Cahyarini dalam laporan kegiatanya menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempercepat dan mewujudkan Demak smart city. Program ini akan terealisasi dengan maksimal bila sistem informasi yang ada di OPD terintegrasi dengan Dashboard smart city kab. Demak. Sementara saat ini predikat kabupaten informatif belum dicapai oleh kab. Demak dengan urutan peringkat 32 dari 35 kabupaten di jawa tengah. Perlu diketahu bahwa dari 42 OPD yang ada baru sebanyak 28 OPD yang aktif mengelola website PPID. Yang paling urgen dalam percepatan Smart city ini karena kabupaten Demak tahun 2019 ini terpilih sebagai salah satu 100 kota pintar se Indonesia. Dan telah ditanda tanganinya MOU dengan kementrian kominfo tentang gerakan 100 samart city bersama 25 kabupaten lainya di Jakarta kemarin.
Dalam sambutan pembukaanya Bupati Demak HM. Natsir mengatakan, kegiatan ini merupakan realisasi salah satu program unggulan yang saya canangkan dalam kurun waktu lima tahun dari 2016 lalu. Yang artinta dua tahun lagi 2021 Demak sudah menjadi kabupaten cerdas atau smart city. HM. Natsir juga berharap agar semua OPD yang ada memberikan data yang dimiliki untuk dikrim ke Dinas kominfo sehingga terintegrasi dalam satu data. Hal ini akan mempermudah layanan pada publik dengan cepat, tepat dan murah melalui tehnologi informasi.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Sekda Demak dr. Singgih setyono MM. Dalam menyampaikan paparannya bertemakan “Menuju Demak Smart City2021” menekankan pada layanan masyarakat yang harus mendapatkan kemudahan dan kenyamanan. Guna mewujudkan Smart city kurun waktu 2 tahun kedepan maka seluruh OPD segera menyiapkan presentasi KUAPPAS thn 2020 yang selanjutnya menjadi acuan dalam pembuatan RKA. Sekda berharap apabila semua data telah terintegrasi maka dalam memberikan layanan pada publik yang berbasis IT akan mudah,murah, cepat dan efektif. Dalam kesempatan tersebut Sekda juga mengingatkan bahwa banyak sekali hambatan dalam dalam mewujudkan smart city diantaranya ego sektoral yang mana OPD terobsesi membangun sistem sendiri sendiri, dalam pebnerapan SPBE banyak perbedaan bahasa pemrogaman, data yang dimiliki OPD ibrat aset jadi sulit untuk berbagi dan website OPD jarang aktif.