Peningkatan Kemampuan SDM dalam Pengelolaan Obat dan BMHP di Puskesmas
Rabu (10/07), Dinas Kesehatan Kabupaten Demak mengadakan Kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM dalam Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Puskesmas. Kegiatan tersebut sangat diperlukan bagi tenaga pengelola obat di Puskesmas dalam melaksanakan manajemen pengelolaan sediaan Farmasi dan BMHP serta pelayanan kefarmasian di sarana pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat, kekosongan obat, kerusakan obat, obat berlebih,dll. Sehingga dapat menjamin keamanan, mutu, khasiat obat serta untuk mendukung indikator kinerja yaitu persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas. Pelaksanaaan kegiatan di laksanakan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Demak.
Pengelolaan Sediaan farmasi dan BMHP merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Sediaan Farmasi dan Bahan Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional, serta meningkatkan kompetensi/ kemampuan tenaga pengelola obat di puskesmas guna mewujudkan sistem manajemen pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP melaksanakan pengendalian keamanan, mutu dan kualitas.
Dalam pertemuan ini diikuti peserta dari Puskesmas se-Kabupaten Demak sebanyak 27 orang dan peserta dari Instalasi Farmasi Kabupaten Demak. Dari hasil pertemuan masih ada pengelola persediaan farmasi dan BMHP yang bukan tenaga kefarmasian yang memiliki kompetensi dan kemampuan mengelola sediaan farmasi dan BMHP. Hal tersebut karena keterbatasan tenaga di puskesmas sehingga harus dilakukan usulan tenaga kefarmasian berdasarkan hasil evaluasi SDM sehingga pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP berjalan dengan baik. Perencanaan obat merupakan hal yang sangat penting karena akan menentukan ketersediaan sehingga tidak terjadi kekosongan atau kelebihan obat sehingga akan membawa dampak bagi pelayanan kesehatan.