Kunjungan Kerja Wakil Presiden RI Ke Puskesmas Mranggen 3
Dengan Lagu Posyandu, Puskesmas Mranggen 3 Turunkan Stunting
DEMAK – Seiring masuknya stunting pada deret isu nasional yang wajib hukumnya segera ditangani, banyak instansi dilibatkan dalam upaya menekan pertambahan kasus. Tak terkecuali Kabupaten Demak, yang berhasil menurunkan prevalensi angka stunting hingga 16,2 % pada 2023 dengan cara ‘keroyokan’ lintas sektoral.
Saat menerima kunjungan kerja Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah mengungkapkan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi stunting Kabupaten Demak sebesar 25,5 persen. Oleh karena stunting bukan semata masalah kesehatan, maka dibutuhkan keterlibatan banyak OPD terkait. Berkat sinergitas lintas sektoral tersebut, dalam kurun waktu dua tahun terjadi penurunan siginifikan.
“Kerja keroyokan yang melibatkan banyak OPD dan stake holders itu berhasil menurunan stunting di Kabupaten Demak, hingga 2022 lalu berdasarkan rekap data SSGI Demak menempati posisi kedua di Jawa Tengah, dengan angka prevalensi 16,2 %. Sedangkan berdasarkan hasil penimbangan serentak oleh bidan desa dan kader posyandu tercatat jumlah balita stunting di Demak 2,99 %,” kata bupati, didampingi Kelapa Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dr H Ali Maimun M,Kes, Selasa (4/4).
Lagu Posyandu
Ungkapan sama disampaikan Kepala Puskesmas Mranggen 3 dr Haerudin. Menurutnya, keberhasilan penuruna angka stunting di wilayah kerjanya tak lepas dari peran dan kepedulian pemerintah desa dan jajarannya.
“Tahun 2020 jumlah stunting di wilayah Puskesmas Mranggen 3 ada 119 kasus. Setelah dilakukan evaluasi, ternyata salah satu faktor penyebabnya adalah jumlah balita yang datang ke posyandu tidak sebanyak angka sasaran. Maka dibuatlah terobosan layanan antar jemput. Namanya ‘Lagu Posyandu’ yakni Layanan Antar Jemput Gerobak Posyandu,” ujarnya.
Ternyata inovasi penjemputan balita menggunakan armada kendaraan bermotor roda tiga, lengkap dengan asesoris sound sitem yang memutarkan lagu-lagu anak dan busana operatornya yang menarik, berhasil meningkatkan kehadiran balita di posyandu. Hingga kehadiran di posyansu yang semula berkisar 80 persen, berhasil meningkat menjadi 100 %.
“Angka D/S 100 % atau kehadiran yang sebanding dengan sasaran ternyata berhasil menurunkan angka stunting di wilayah Mranggen 3 cukup siginifikan. Dari semula 119 pada 2020, turun menjadi 84 (2021), kemudian turun lagi menjadi 76 (2022). Khususnya di Desa Batursari dari semula 69 sekarang tersisa 29 balita atau 0,9 %,” terang dr Haerudin.
Keberhasilan Kabupaten Demak maupun Puskesmas Mranggen 3 menurunkan angka stunting, mendapatkan apresiasi langsung Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin yang hadir didampingi istri Hj Wury Ma’ruf Amin juga Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo berserta istri Hj Siti Atikoh. “Penurunan angka stuntingnya bagus. Harus dipertahankan dan dituntaskan. Bisa menjadi contoh daerah lain,” pungkasnya, sembari menyerahkan bantuan nutrisi tambahan bagi balita stunting.